Berita Jam (Antik)

Penggemar jam tangan antik kian banyak. Selain bisa meraup keuntungan nan tebal, pasarpun lumayan likuid. Ramainya pemburu arloji antik dari manca negara membikin banyak orang melirik barang lawas ini sebagai alternative investasi:

Jam tangan tak hanya menjadi alat penunjuk waktu. Sudah sejak lama arloji yang menempel di pergelangan tangan ini menjadi bagian dari fesyen. Makanya, para desainer arloji terus melahirkan rancangan baru yang disesuaikan dengan tren mode dunia. Walhasil, kini ada begitu banyak jenis dan desain jam tangan. Mulai jam tangan berlapis emas, bertahta berlian, ada yang bertali kulit atau rantai. Tak hanya bentuknya yang beragam, arloji juga didesain sesuai kebutuhan pemakainya. Makanya ada jam tangan yang didesain khusus untuk perenang., pendaki gunung, astronaut, dan prajurit di medan perang.

Kini, jam tangan sudah menjadi salah satu ikon gaya hidup. Orang membeli jam tak sekedar mengejar fungsinya sebagai petunjuk waktu, tapi juga memburu prestise yang menempel padanya .Ya, jam tangan bisa menunjukkan status sosial atau atau mencerminkan isi rekening tabungan pemakainya. Jamak kita temui, orang rela keluar duit ratusan juta rupiah untuk menggemnggam satu merek jam tangan tertentu.

“ Saya beli jam mahal karena sering menjamu tamu untuk negosiasi tender,” ujar Meliana Sujarwo, seorang pelaku bisnis pemakai jam tangan mahal. Memang, kalau urusan citra, gengsi ,dan selera, nominal uang sepertinya jadi urusan ke sejuta.

Sulit mematok banderol

Hal serupa itu pula yang menjangkiti para penggemar jam tangan antik. Keunikan bentuk, nilai nostalgia, dan jumlah nya, yang terbatas membikin banyak orang jatuh hati pada seuntai arloji siap keluar duit banyak untuk memilikinya. “ Sejak dulu saya suka hal berbau sejarah, jam tangan kuno termasuk yang menarik hati saya, “ kata Aditya Gana, seorang kolektor jam tangan .

Adity- yang akrap disapa dengan nama Marga- tadinya adalah kolektor kursi antik dan mesin penggilingan kopi jadul. Namun belakangan dia berpaling pada koleksi arloji antik. Sebab,” Bentuknya ringkas sehingga tidak makan tempat, “ ujar Marga.

Chairul Islam mengungkapkan kisah serupa. Sebelum jadi kolektor arloji. Cheppy, panggilan akrapnya, adalah penggila mobil kuno. Tapi lantaran sering berurusan dengan rekan bisnis dari mancanegara yang suka memakai jam tangan unik, Cheppy pun tertarik mengoleksi nya.” Jm tangan menarik karena perawatannya lebih mudah, “ ujar dia.

Selain berbagai alasan itu, tak bisa dipungkiri banyak orang mengoleksi arloji vintage lantaran kepincut keuntungan investasinya. “ Untuk investasi, arloji kuno sangat bagus, “ ujar Marga.

Laiknya benda eksotis lain, memang rada sulit membanderol jam tangan antik. Soalnya, yang jadi patokan adalah hal hal yang bersifat abtrak alias sulit dikualifikasi, seperti nilai nostalgia, keindahan desain, selera, juga gengsi. Walhasil, harga sebuah jam tangan antik tidak ada patokan past.

Tapi, justru karena itu harganya bisa melambung tinggi. Dus, orang pun makin tertark menjadikannya sebagai barang koleksi sekaligus investasi.

Berikut beberapa factor yang membuat jam tangan kuno layak jadi investasi alternative.

Harga

Jam tangan kuno seperti emas, harganya naik terus ,” cetus robby Syarif, kolektor jam tangan antik. Dia berkisah, dahulu sempat mengidamkan jam tangan Rolex jenis sport seri tahun 1970-an. Tahun 2007, si Rolex masih nangkring di harga Rp 28juta.

Berhubung isi kantongnya tak cukup buat menebus jam itu, Robby pun menabung dulu.

Apa daya, tahun ini, banderol si Rolex sudah terbang di Rp 45juta.” Naiknya hampir 100%,” keluh dia.

Harga yang mendaki ini, menurut Robby, tak lain karena sifat jam tangan yang unik, langka, dan peminatnya masih banyak.” Setahu saya di pasar mancanegara ada jam tangan vintage yang terjual Rp 4miliar, yaitu Rolex GMTMika seri 1947,” timpal Cheppy.

Adapun di Indonesia, sepanjang pemantauan KONTAN, transaksi jam tangan vitage paling mahal pernah menyundul angka Rp 1,2 miliar, yakni untuk merek Rolex Daytona seri 1950.

Pasarnya likuid

Salah satu keunggulan investasi jam tangan dibandingkan dengan benda antik lain adalah pasarnya yang lumayan likuid. Maklum, peminat jam tangan kuno cukup banyak dan terus bertambah. Apalagi kolektor yang memburu jam tangan langka bukan hanya berasal dari dalam negeri. Kolektor asing bahkan lebih gila lagi memburu barang eksotis ini.

“ Indonesia terkenal sebagai surga bagi kolektor jam, soalnya disini harganya terbilang masih sangat murah, “ ujar Robby.

Ambil contoh, jam Breitleng yang sudah kesohor di negeri Barat sono.” Kawan saya pernah menjualnya US$ 850 kepada kolektor asing. Jam itu di luar negeri ternyata harganya US$2.000,” kisah Robby.

Kolektor asing yang berburu ke Indonesia umumnya berasal dari Vitnam, Malaysia, Jepang, Eropa, dan Amerika Utara.

Prospek keuntungan

Sebagian gambaran, mari kita simak pengalaman Robby. Karyawan salah satu bank swasta ini membeli arloji Rolek keluaran tahun 1973 seharga Rp 7,5 juta.” Itu Cuma kepala jamnya, saya beli rantainya terpisah Rp 1juta,” ujar dia. Jadi, harga pokok arloji itu Rp 8,5 juta.

Iseng- iseng dia menawarkan jam itu seharga Rp 10,5 juta melalui blok.” Langsung ada yang beli dengan harga segitu, tidak pakai menawar lagi, “ kenang Robby.

Alhasil, tak sampai sebulan dia mengantongi uang Rp 2juta.” Itu baru dari satu ja, lo,” ucapnya.

Menurut Marga, untuk jam tangan Vintage tertentu, si investor bisa memetik keuntungan lebih besar lagi.. “ Jam tangan vintage yang low end alias merek menengah seperti Seiko, Omega, Logines, Titus, margin keuntungan nya bisa mencapai 50% -100%, “ ujar Marga. Adapun untuk merek highend seperti Rolex, Patheec, Vacheron Constantine, Panerai, marginnya tipis, hanya 5%.Walau persentase marginnya tipis, investasi di arloji high-end lebih menggona. Sebab, harga pokoknya sudah tinggi. “ Kalau 5% dari Rp 40juta kan besar,” kata Maga. Selain itu, pasar kelas high end juga lebih likuid. Makanya, penggemar jam Tanah Air menghabiskan jam tangan kelas atas, Rolex, sebagai merek jam paling likuid.

Banyaknya penyuka jam tangan kelas atas, kata Marga, tak lepas dari karakter pasar jam tangan kuno di Indonesia yang masih brand minded. “ Orang sini melihat merek dan suka jam tangan model spoort, “ ungkap dia.

Maka, mereka yang mau berinvestasi di arloji antik harus mengenali karakter pasar. Kolektor Jepang, misalnya, terkenal menyukai bentuk jam tangan yang sumpel dan elegan. Sementara kolektor Eropa dan Amrika banyak menaksir jam yang nlai vintage nya kental. “ Misalnya jenis Rolex dengan mesin buble back keluaran tahun 1950an, “ ujar Marga.

Sedang terimbas krisis

Lantas, apa saja yang menentukan harga jual jam tangan antik? Catatan saja, selama ini situs jual beli maya e Bay jadi acuan harga jam kuno di Tanah Air. “ Di Indonesia harganya 60% lebih murah dari e Bay, “ kata Robby.

Namun, sebagai pegangan bagi kolektor dan investor, ada beberapa factor yang menentukan harga jam tangan antik.

Pertama, merek jam. Arloji yang sudah ngetop pasti akan lebih diburu dan di tebus dengan harga mahal. “ Rolekx dan Omega paling banyak dicari orang, “ kata Ceppy. Merek seperti Panerai, Vacheron Constantine, dan Pathec lebih mahal. Sayang, jarang kolektor yang mau melepasnya.

Kedua,Collectible item, maksudnya, apakah jam itu layak koleksi atau tidak. “ Misalnya, merek Seiko itu sangat banyak macamnya, tapi yang collectible item hanya beberapa, “ ujar Robby. Jadi, jika Anda mau membeli jam tangan kuno untuk dijual lagi, pastikan ia masuk collectible item.

Ketiga, keaslian. Kalau jam tangan aspal, replica atau palsu, pasti harganya murah.

Keempat, tampilan. Jika bodinya mulus tanpa goresan, jelas bandrolnya lebih tinggi .

Kelima, kelengkapan seperti sertifikat, kotak wadah jam dan aksesori.

Tapi, lazimnya investasi, tentu ada onak dan durinya. Misalnya, sejak krisis financial global menerjang, pasar jam tangan antik ini rada sepi. “Banyak penggemar jam antik yang menahan diri untuk membeli,” kata Marga.

Karena permintaan melemah, harganya pun turun. Akhirnya, para kolektor ikut- ikutan menahan diri tidak melepas barang koleksinya sampai harga normal.

Hal lain dalam koleksi dan investasi arloji antik adalah kecintaan. Namanya saja bisnis yang berawal dari hobi.” Kalau sudah cinta ditawar tinggi pun tak dilepas,” ujar Cheppy. Marga idem ditto. Dari ratusan koleksi arlojinya, ada sekitar 30jam yang termasuk kategori koleksi kesayangan dan tidak untuk dijual.

Awas, Jam Tangan Antik Aspal

Seturut pamornya sebagai investasi alternative yang menjanjikan, bisnis jam tangan kuno pun dibumbui cerita kemunculan jam tangan palsu. “ Hati- hati, jangan terjebak, “ seru Robby Syarief, si kolektor.

Di pasar kini beredar jam tangan vintage madein Thailand, China, dan Korea. Saking ciamiknya memalsu, mata awam pun susah membedakan dengan aslinya.

Agar tak terjebak, sebelum membeli, kenali betul cirri jam asli yang Anda incar. Apalagi, jam tangan aspal ini acap kali hanya separo palsu.” Mesinnya memang asli, tapi komponen lain, seperti jarum dan rantai, bukan bagian asli seri itu, “ ujar Robby. Walhasil, BANDROL BARANG GADO- GADO INI DI KEMUDIAN HARI BISA MEMBLE.

Maka agar tak salah beli barang , Anda perlu menyiapkan beberapa hal urutan wahid adalah pengetahuan

Tak perlu bingung mencari ilmu. Anda bisa berselancar di internet dan tergabung dalam milis pencinta jam vintage, seperti Horology.

Ini berkaitan dengan modal kedua yakni membangun networking. Semakin luas jejaring Anda, tentu semakin mudah Anda menjualnya. Apalagi pasar luar negeri masih sangat besar untuk disasar.Kolektor dan investor semestinya juga tak menjadi penikmat pasif semata. Apresiasi atas jam tangan kuno bisa jadi jalan masuk Anda buat tahu dari hulu hingga hilir dunia jam tangan. Ini tentu bisa jadi nilai tambah pribadi Anda.

Debu dari Bulan Bikin Harga Selangit

Selain menjadi bagian dari dunia mode, jam tangan juga sudah cukup lama masuk dalam jajaran barang seni. Arloji antik tak kalah dengan keberadaan lukisan , perhiasan baik emas dan berlian, maupun keramik yang harganya fantastis.

Bicara soal jam, sudah lama dunia mengenal swiss sebagai biangnya jam tangan kualitas wahid. Bermacam merek jam papan ats adalah buah tangan dari kreativitas orang Swiss.

Sebut saja Rolex. Merek yang satu ini boleh dibilang merek jam tangan paling terkenal sejagat. Koleksi paling laris dari Rolex di antaranya adalah Rolek GMT- Master I yang berbandrol US $ 7.495, R olex Sea- Dweller Deepsea seharga US$ 8.975, dan Cellini Cellissima yang harganya US$ 19.450.

Dari Swiss juga ada patek Philippe. Koleksinya ada yang seharga US$ 30.700 untuk seri Nautilus. Dari ranah Swiss juga muncul nama produsen jam Vacheron Constantin. Produsen yang berbasis di Jenewa ini memproduksi jam tangan kualitas paten sejak tahun 1755. terbaru, mereka mengeluarkan seri Les Mssques. Harganya? Sekitar US$ 103.000

Prancis juga tak mau ketinggalan. Merek jam Cartier lahir dari negeri Napoleon itu, dan masuk jajaran jam tangan mewah. Koleksinya antara lain Tortue, Tank Americaine, Santos, dan seterusnya.

Namun, jawara jam tangan termahal sejagat raya agaknya bakal digenggam Romain Jerome. Produsen jam asal Swiss ini tahun depan bakal mengeluarkan seri jam tangan edisi 40 tahun pendaratan manusia di bulan.

Harganya bisa bikin jantung copot, yakni mulai dari 10.000 pounsterling sampai 300.000 pounsterling atau setara Rp 5,6 miliar. Seri ini akan di produksi eksklusif sebanyak 1.969buah sesuai dengan tahun pendaratan Neil Amstrong dan kawan- kawan ke bulan.

Konon, yang bikin mahal adalah jam tersebut dilengkapi pernik –pernik dari pesawat Apolo 11, tunggangan Armstrong pergi ke bulan. Kabarnya jam tersebut juga bakal dilengkapi debu dari bulan, sehingga nanti memiliki nuansa kecoklatan. Benarkah ada partikel dari bulan ? Wallahualam.

Kontan Minggu IV, Desember 2008 hal 16 ( Ruisa Khoiriyah )